STRATEGI PENANGANAN SANITASI DI PERMUKIMAN KUMUH DENGAN PENDEKATAN PARTISIPASI STAKEHOLDER (STUDI KASUS KOTA BIMA, NUSA TENGGARA BARAT)

David Chris­t­ian Huta­gaol, Pray­at­ni Soe­won­do, Dion Awfa,Ahmad Soleh Setiyawan, Pras­an­ti Widyasih Sar­li, Nico Halo­moan
DOI : http://dx.doi.org/10.26760/rekalingkungan.v11i3.246–257

Abstrak

Kebu­tuhan akan san­i­tasi meru­pakan salah satu kebu­tuhan dasar manu­sia seba­gai bagian dari upaya per­lin­dun­gan kese­hatan dan men­dorong pen­ingkatan ekono­mi melalui pen­ingkatan kap­a­sitas pemer­in­tah kabupaten/kota untuk mengim­ple­men­tasikan pro­gram san­i­tasi di Indone­sia. Kota Bima seba­gai lokasi stu­di den­gan per­masala­han san­i­tasi per­lu didukung oleh stake­hold­er. Penelit­ian ini dap­at melengkapi doku­men yang sudah dibu­at.

Penelit­ian ini dilakukan den­gan metode cam­pu­ran atau mixed method yang dilakukan secara kual­i­tatif pada metode Stake­hold­er Analy­sis (SA) dan metode kuan­ti­tatif pada metode Social Net­work Analy­sis (SNA). Stake­hold­er Analy­sis dilakukan den­gan focus group dis­cus­sion (FGD) sedan­gkan Social Net­work Analy­sis dilakukan berdasarkan kue­sion­er yang diisi oleh peser­ta FGD saat acara FGD berlang­sung.

Hasil rangka­ian penelit­ian di Kota Bima: teri­den­ti­fikasi 52 stake­hold­er yang memi­li­ki kepentin­gan terkait san­i­tasi di per­muki­man kumuh; ter­petakan ada 8 key actors, 7 impor­tant actors, 6 inter­est­ed actors, dan 9 addi­tion­al actors; teri­den­ti­fikasi 4 influ­en­tial stake­hold­ers yang juga adalah key actors.

Secara umum keko­he­si­fan (den­si­ty) semua jenis ker­ja sama pada Kota Bima tidak cukup baik, yaitu 7,7%. Diper­lukan pen­ingkatan ker­ja sama den­gan Perusa­haan Swasta, Masyarakat, dan Akademisi untuk penan­ganan san­i­tasi di per­muki­man kumuh Kota Bima.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *